mungkin rizqi anda :

Selamat Datang ! Selamat Membaca ! jumlah pengunjung dari negara: ...

free counters

Minggu, 18 April 2010

RPP SEJARAH KLAS X SEMESTER 1(GASAL)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 1
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.1. Menjelaskan Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah
Indikator : Mendeskripsikan pengertian sejarah berdasarkan ...

asal usul kata dan pandangan para tokoh
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan pengertian sejarah berdasarkan asal usul kata
• Mendeskripsikan sejarah dalam pandangan para tokoh

B. Materi Pembelajaran
• Arti kata sejarah berdasarkan asal usul kata
• Sejarah dalam pandangan para tokoh tentang

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, metode bermain, pemberian tugas, tanya jawab

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menerapkan permainan “Aku Adalah” dengan menunjuk siswa secara acak untuk menyebutkan nama dan asal usul keluarganya. Siswa yang telah ditunjuk kemudian dipersilahkan menunjuk teman lain untuk melakukan hal yang sama.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan arti kata sejarah berdasarkan asal usul kata dengan peta konsep (hal 3 – 4).
• Penugasan mencari pengertian arti kata sejarah dan pandangan tokoh tentang sejarah dari situs di www.yahoo.com, www.wikipedia.com, www.google.com
• Tanya-jawab berdasarkan hasil temuan siswa dari internet dan mencermati contoh pandangan tokoh mengenai sejarah di buku teks (hal 4 – 7).
• Peserta didik secara individu membuat pohon silsilah keluarga dan sejarah keluarga dalam bentuk karangan (Aktivitas hal 7).
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.

E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA – ESIS (hal 1 -26)
• Peta konsep
• OHP
• Internet

F. Penilaian
• Pembuatan pohon silsilah keluarga dan karangan tentang sejarah keluarga (Aktivitas hal 7).



Format Penilaian Silsilah Keluarga
Aspek yang dinilai Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Ketepatan silsilah

Keakuratan nama-nama keluarga

Pemberian warna
Ketepatan penggunaan garis dan tanda penghubung silsilah
Keterangan silsilah lengkap
Kerapian
Jumlah Nilai

Format Penilaian Karangan
Aspek yang dinilai Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi
Pengantar
Menunjukkan dengan tepat isi karangan/laporan penelitian
Isi
Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil karangan/penelitian dengan tepat. Hal-hal yang ditemukan dalam penelitian
Penutup Memberikan kesimpulan karangan/hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah Nilai
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Bumiayu, 2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran



H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---














RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 2
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.1. Menjelaskan Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah
Indikator : Mendeskripsikan sejarah sebagai peristiwa,kisah,
ilmu, dan seni
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Medeskripsikan pengertian sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni
• Mendeskripsikan suatu kejadian termasuk ke dalam sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni
• Membedakan sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni

B. Materi Pembelajaran
Sejarah sebagai
• Peristiwa
• Kisah
• Ilmu
• Seni

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi jigsaw

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru menanyakan pengalaman pribadi peserta didik yang berkesan. Guru menyebutkan karya-karya Pramoedya Ananta Toer dan menanyakan kepada siswa karya tersebut termasuk sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, atau seni.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru membagi siswa dalam empat kelompok dan materi dibagi dalam empat bagian, yaitu sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni. Setiap kelompok menganalisa satu sub bab yang berbeda dan mempresentasikannya di depan kelas. Setiap kelompok diberi waktu tujuh menit untuk presentasi dan tanya jawab (Aktivitas hal 14).
• Peserta didik membuat kesimpulan kelompok.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.

E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA – ESIS (hal 8 – 14)
• Peta konsep
• OHP
• Internet

F. Penilaian
• Unjuk kerja dalam bentuk diskusi jigsaw. Guru membagi siswa dalam empat kelompok. Tiap kelompok mencari tulisan sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni. Setiap kelompok menganalisa mengapa dapat digolongkan demikian dan mempresentasikannya di depan kelas. Setiap kelompok diberi waktu tujuh menit untuk presentasi dan tanya jawab. (Aktivitas hal 14).

Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama Kelompok/ Nama peserta didik Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu



Bumiayu, ..........................2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran



H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---

























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 3
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.1. Menjelaskan Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah
Indikator : Memberikan contoh pengertian generalisasi, periodisasi,
dan kronologi
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Menjelaskan pengertian generalisasi, periodisasi, dan kronologi
• Mendeskripsikan suatu kejadian termasuk ke dalam generalisasi, periodisasi, dan kronologi sejarah
• Memberikan contoh tentang generalisasi, periodisasi, dan kronologi

B. Materi Pembelajaran
• Pengertian generalisasi, periodisasi, dan kronologi

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, pemberian tugas penyusunan kronologi dan peta konsep, tanya jawab

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru menayangkan gambar pertumbuhan manusia dari bayi sampai dewasa disertai dengan peristiwa yang dialami manusia tersebut dan menanyakan kepada siswa maksud dari gambar tersebut.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan materi generalisasi, periodisasi, dan kronologi (hal 14 – 18).
• Guru memperlihatkan contoh kronologi dari peristiwa-peristiwa bersejarah di Indonesia (skema hal 17).
• Peserta didik menyusun periodisasi hidup sejak lahir sampai saat ini dalam bentuk garis waktu pada selembar kertas (Aktivitas hal 18).
• Tanya jawab tentang generalisasi, periodisasi, dan kronologi.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.

E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA – ESIS (hal 14 – 18)
• Peta konsep
• OHP
• Internet

F. Penilaian
• Portofolio dengan menyusun periodisasi hidup
Penilaian peta konsep





Format Penilaian Penyusunan Periodisasi Hidup

Nama Peserta Didik Aspek yang dinilai Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Struktur/logika dan keakuratan penulisan periodisasi hidup
Orisinalitas periodisasi hidup
Kreativitas bentuk
Penggunaan warna
Jumlah Nilai




Bumiayu, ...........................2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran



H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---


































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 4
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.1. Menjelaskan Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah
Indikator : - Mendeskripsikan kegunaan sejarah secara intrinsik
- Mendeskripsikan kegunaan sejarah secara ekstrinsik
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan kegunaan sejarah secara intrinsik
• Mendeskripsikan kegunaan sejarah secara ekstrinsik

B. Materi Pembelajaran
• Kegunaan sejarah secara intrinsik
• Kegunaan sejarah secara ekstrinsik

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru menanyakan peserta didik mengenai pengertian kegunaan kemudian dikaitkan dengan kegunaan sejarah
• Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan materi (hal 19 – 23)
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas
• Menarik kesimpulan materi
• Evaluasi dengan mengerjakan soal pilihan ganda (hal 24 – 26 no. 1 – 20) dan soal uraian (hal 26 no. 1 – 10)
• Siswa membuat karangan analisis mengenai tuntutan mengkaji dan menulis kembali sejarah Indonesia (Analitika hal 23). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA – ESIS (hal 19 – 26)
• Peta konsep
• OHP
• Internet
F. Penilaian
Penilaian Tes tertulis : - Pilihan ganda hal 24 – 26 (skor 2 s/d 40)
- Uraian hal 26 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3)
Kunci Jawaban
A

1. a
2. a
3. a
4. e
5. c
6. b
7. c
8. a
9. a
10. c
11. c
12. d
13. e
14. a
15. e
16. d
17. b
18. a
19. d
20. a




B.
1. Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang berarti pohon. Kata pohon biasanya bermakna pada hubungan keturunan atau asal usul keluarga atau silsilah dinasti. Apabila kita melihat gambaran silsilah raja atau dinasti gambaran itu akan seperti pohon terbalik.
2. Sejarah menurut Kontowijoyo adalah menyuguhkan fakta secara diakronis, idiografis, unik, dan empiris.
3. Colingwood berpendapat bahwa sejarah merupakan ilmu atau suatu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang masalah tindakan manusia pada masa lalu. Jawaban diperoleh dari interpretasi bukti sejarah dan dari self knowledge manusia.
4. Sejarah sebagai peristiwa, tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah, sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai peristiwa sejarah jika peristiwa tersebut dapat dikaitkan dengan peristiwa lain dan menjadi bagian dari sebuah proses dalam dinamika historis. Sejarah sebagai kisah, merupakan narasi yang disusun berdasarkan memori, kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian yang terjadi di masa lalu, ada pengaruh faktor kepentingan dari siapa yang menuturkan kisah itu sehingga sejarah sebagai kisah lebih bersifat subjektif. Sejarah sebagai ilmu, sejarah dianggap sebagai ilmu karena sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia. Sejarah sebagai seni, karena dalam penulisan sejarah diperlukan intuisi, emosi, dan gaya bahasa dalam menyampaikan fakta sejarah.
5. Contoh sejarah sebagai kisah adalah otobiografi seorang tokoh dan contoh sejarah sebagai peristiwa adalah pemberontakan PKI pada tahun 1965.
6. Leopold von Ranke.
7. Generalisasi adalah penyimpulan dari khusus ke umum. Periodisasi adalah pengklasifikasian peristiwa sejarah dalam tahapan atau pembabakan tertentu. Kronologi adalah urutan peristiwa yang disusun berdasarkan waktu terjadinya.
8. Agar seseorang yang mempelajari sejarah tidak lagi berpikir monokausal, yaitu sebuah pikiran yang menyatakan bahwa suatu peristiwa terjadi karena satu alasan. Tapi setelah mempelajari sejarah seseorang dapat berpikir secara plurikausal, yaitu berpikiran bahwa setiap kejadian terjadi karena banyak alasan.
9. Fungsi simplikasi dalam sejarah, antara lain untuk penyederhanaan bagi peneliti dalam melakukan analisis. Fungsi saintifikasi adalah agar sejarah juga melakukan penyimpulan umum, generalisasi sejarah digunakan untuk mengecek teori yang lebih luas.
10. Kegunaan sejarah dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertama, secara intrinsik dengan menerapkanya sebagai sebuah ilmu, menyatakan pendapat, dan profesi. Kedua, sejarah digunakan secara ekstrinsik dengan menjadikan sejarah sebagai pendidikan moral, politik, penalaran, dan lain-lain.

Penilaian Portofolio
Buatlah karangan analisis mengenai tuntutan mengkaji dan menulis kembali sejarah Indonesia!






Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi
Pengantar
Menunjukkan dengan tepat isi karangan/laporan penelitian, kesimpulan maupun rangkuman. Untuk peta, skema, dan lukisan, mempersiapkan bahan-bahan.
Isi
Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil karangan/laporan penelitian, kesimpulan, dan rangkuman dengan tepat. Menjabarkan peta dan skema sesuai dengan tema yang diajukan. Melukis sesuai dengan wujud benda yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan karangan/hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian, kesimpulan, rangkuman, peta, skema, dan lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Bumiayu, ..........................2010.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran



H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---






RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 5
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.2. Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat
Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara
Indikator : - Mendeskripsikan cara masyarakat masa prasejarah
mewariskan masa lalunya
- Mengidentifikasi tradisi masyarakat masa prasejarah
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya
• Menyebutkan ciri-ciri tradisi lisan
• Mengidentifikasi tradisi masyarakat masa prasejarah pada sistem kepercayaan, mata pencaharian, kemasyarakatan, budaya dan seni, dan pengetahuan

B. Materi Pembelajaran
• Cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya
• Tradisi lisan
• Tradisi masyarakat masa prasejarah pada sistem kepercayaan, mata pencaharian, kemasyarakatan, budaya dan seni, dan pengetahuan

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru menanyakan pada peserta didik mengenai pengertian masa prasejarah.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan materi dengan transparansi peta konsep mengenai cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya (hal 28).
• Guru menerangkan dengan singkat mengenai unsur-unsur tradisi dan sistem kebudayaan manusia (hal 32).
• Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan unjuk kerja diskusi secara kelompok mengenai tradisi masyarakat masa prasejarah (Aktivitas hal 36).
• Peserta didik ditugaskan membuat uraian analisis mengenai tradisi bercerita di daerahnya. Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya (Aktivitas hal 32).

3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.

E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA – ESIS
• Peta konsep
• OHP
• Internet

F. Penilaian
• Unjuk kerja dalam bentuk diskusi mengenai tradisi masyarakat masa prasejarah (Aktivitas hal 36).
• Portofolio dalam bentuk uraian analisis mengenai tradisi bercerita di daerahnya.



Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama Kelompok/ Nama peserta didik Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu












Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi
Pengantar
Menunjukkan dengan tepat isi karangan/laporan penelitian, kesimpulan maupun rangkuman. Untuk peta, skema, dan lukisan, mempersiapkan bahan-bahan.
Isi
Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil karangan/laporan penelitian, kesimpulan, dan rangkuman dengan tepat. Menjabarkan peta dan skema sesuai dengan tema yang diajukan. Melukis sesuai dengan wujud benda yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan karangan/hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian, kesimpulan, rangkuman, peta, skema, dan lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1


Bumiayu, .........................2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran



H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---







RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 6
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.2. Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat
Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara
Indikator : Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam folklore, mitologi,
legenda, upacara, dan nyanyian rakyat dari berbagai daerah
di Indonesia
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam folklore
• Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam mitologi
• Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam legenda
• Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam nyanyian rakyat
• Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam upacara

B. Materi Pembelajaran
• Folklore
• Mitologi
• Legenda
• Nyanyian rakyat
• Upacara

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru menanyakan pada peserta didik mengenai mitologi Nyai Roro Kidul.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan materi dengan transparansi peta konsep mengenai folklore, mitologi, legenda, upacara, dan nyanyian rakyat dari berbagai daerah di Indonesia (hal 36 - 47).
• Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari empat orang siswa untuk mendiskusikan mengenai mite, legenda, nyanyian rakyat, dan upacara yang ada di daerah asalnya dan fakta sejarah apa yang terkandung di dalamnya (Aktivitas hal 47).
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.

E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA – ESIS (hal 36 - 47)
• Peta konsep
• OHP
• Internet

F. Penilaian
• Unjuk kerja dalam bentuk diskusimengenai mite, legenda, nyanyian rakyat, dan upacara yang ada di daerah asal peserta didik dan fakta sejarah apa yang terkandung di dalamnya! (Aktivitas hal 47)

Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama Kelompok/ Nama peserta didik Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu


Bumiayu, ...........................2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran



H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 7
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.2. Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat
Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara
Indikator : - Mengidentifikasi tradisi sejarah masyarakat masa sejarah
dari berbagai daerah di Indonesia
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mengidentifikasi tradisi sejarah masyarakat masa sejarah dari berbagai daerah di Indonesia berupa tulisan-tulisan dalam prasasti

B. Materi Pembelajaran
• Tradisi sejarah masyarakat masa sejarah dari berbagai daerah di Indonesia berupa tulisan-tulisan dalam prasasti

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas portofolio

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru menanyakan peserta didik mengenai pengertian masa sejarah.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan materi tradisi sejarah masyarakat masa sejarah dari berbagai daerah di Indonesia berupa tulisan-tulisan dalam prasasti (hal 47 – 54).
• Bersama-sama menganalisa periodisasi perkembangan tulisan pada masyarakat awal Indonesia (hal 49).
• Tanya jawab mengenai tradisi pembuatan prasasti dan benda-benda sejarah lainnya.
• Peserta didik secara berkelompok membuat portofolio berupa tulisan analisis mengenai kemiripan kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan India (Aktivitas hal 54). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.

E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA – ESIS (hal 47 – 54)
• Peta konsep
• OHP
• Internet

F. Penilaian
Portofolio dalam bentuk karangan analisis mengenai kemiripan kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan India! (Aktivitas hal 54)

Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi
Pengantar
Menunjukkan dengan tepat isi karangan/laporan penelitian, kesimpulan maupun rangkuman. Untuk peta, skema, dan lukisan, mempersiapkan bahan-bahan.
Isi
Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil karangan/laporan penelitian, kesimpulan, dan rangkuman dengan tepat. Menjabarkan peta dan skema sesuai dengan tema yang diajukan. Melukis sesuai dengan wujud benda yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan karangan/hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian, kesimpulan, rangkuman, peta, skema, dan lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Bumiayu, ...........................2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran



H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 8
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.2. Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat
Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara
Indikator : - Mengidentifikasi perkembangan penulisan sejarah di
Indonesia
- Memberikan contoh lima unsur tradisi dan sistem
kebudayaan manusia
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mengidentifikasi perkembangan penulisan sejarah di Indonesia

B. Materi Pembelajaran
• Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas portofolio

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru menanyakan peserta didik mengenai Babad Tanah Jawi.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan materi perkembangan penulisan sejarah di Indonesia (hal 55 – 59).
• Peserta didik secara berkelompok membuat portofolio berupa uraian pendapat dan alasan-alasan mengenai lima unsur tradisi dan sistem kepercayaan manusia di dalam struktur dan pola kehidupan leluhur peserta didik (Analisis hal 59).
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
• Evaluasi dengan mengerjakan soal pilihan ganda (hal 60 – 62 no. 1 – 20) dan soal uraian (hal 62 no. 1 – 10).

E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA – ESIS (hal 55 – 62)
• Peta konsep
• OHP
• Internet

F. Penilaian
• Penilaian Tes tertulis : - Pilihan ganda hal 24 – 26 (skor 2 s/d 40)
- Uraian hal 26 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3)

Kunci Jawaban
A.
1. e 11. a
2. a 12. e
3. c 13. a
4. a 14. d
5. d 15. b
6. c 16. d
7. a 17. c
8. c 18. c
9. a 19. d
10. c 20. b

B.
1. Ciri-ciri dari tradisi lisan adalah:
- Pesan-pesan disampaikan secara lisan, baik melalui ucapan, nyanyian maupun musik.
- Tradisi lisan berasal dari generasi sebelum generasi sekarang (paling sedikit satu generasi sebelumnya). Hal itu menunjukkan fungsi pewarisan pada tradisi lisan.
2. Dua dimensi kisah dan cerita dalam tradisi lisan adalah:
- Dimensi kisah, berupa kisah perorangan atau kelompok adalah kisah tentang kejadian di sekitar kehidupan kelompok. Inti kisah ini sebenarnya merupakan fakta tertentu yang diselimuti berbagai unsur dimensi magis religius sebagaimana yang mereka percayai.
- Cerita kepahlawanan menggambarkan tindakan kepahlawanan yang mengagumkan bagi kelompok pemiliknya. Cerita ini biasanya berpusat pada tokoh-tokoh tertentu. Selain memiliki dimensi historis karena faktanya dapat ditelusuri, cerita kepahlawanan juga memiliki dimensi magis religius.
3. Perbedaan antara monogenesis dan poligenesis adalah:
- Monogenesis adalah suatu penemuan yang diikuti oleh proses difusi atau penyebaran.
- Poligenesis adalah akibat adanya penemuan-penemuan sendiri atau yang sejajar terhadap motif-motif cerita yang sama di tempat-tempat yang berlainan serta alam masa yang berlainan atau pun bersamaan.
4. Ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam mengenali sebuah folklore adalah:
- Folklore biasanya menyebar dan diwarisi secara lisan.
- Folklore bersifat tradisional. Hal ini terlihat dari sistem penyebarannya yang relatif tetap.
- Folklore ada dalam versi yang berbeda karena penyampaiannya secara lisan memungkinkan adanya perubahan di dalamnya.
- Folklore bersifat anonim karena nama penciptanya tidak diketahui lagi.
- Folklore memiliki bentuk yang biasanya mempunyai rumus atau berpola. Hal ini, terlihat dalam cerita rakyat yang selalu menggunakan kata-kata klise, seperti ”bulan empat belas hari” untuk menggambarkan kecantikan seorang gadis atau menggunakan kata-kata pembukaan dan penutup yang baku, seperti ”menurut empunya cerita... mereka pun mengalami kesengsaraan...”
- Folklore memiliki suatu fungsi dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya, cerita rakyat yang sangat berguna sebagai alat pendidik, protes sosial, dan proyeksi dari keinginan yang terpendam.
- Folklore bersifat pralogis karena logikanya sendiri tidak sesuai dengan logika umum.
- Folklore menjadi milik bersama masyarakat tertentu. Hal ini karena penciptanya yang pertama tidak diketahui lagi. Maka, semua anggota masyarakat itu merasa memilikinya.
- Folklore pada umumnya bersifat polos dan lugu walaupun sering kali kelihatan kasar dan terlalu spontan.
5. Kelompok golongan legenda menurut Jan Harold Brunvand adalah:
- Legenda keagamaan. Yang termasuk kelompok golongan legenda ini, antara lain legenda orang-orang saleh dan suci dari suatu agama.
- Legenda alam gaib. Legenda seperti ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami oleh seseorang. Fungsinya adalah untuk meneguhkan kebenaran ”takhayul” atau kepercayaan rakyat.
- Legenda perseorangan. Cerita tentang tokoh-tokoh tertentu. Cerita tersebut dianggap oleh yang empunya cerita benar-benar pernah terjadi.
- Legenda setempat. Yang termasuk ke dalam golongan legenda setempat adalah cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat, dan bentuk tipografi.
6. Runutan perkembangan kesusasteraan tertulis Indonesia adalah:
- Kesusasteraan Mataram. Hasil karyanya yang tertua adalah Shang Hiang Kamahayanikan yang ditulis oleh Sambara Suryawanasa. Di dalam kitab ini, dikisahkan masalah ajaran dan ibadah agama Buddha Tantrayana.
- Zaman Kediri memiliki hasil karya, yakni Arjuna Wiwaha karangan Mpu Kanwa, Kresnayana karangan Mpu Dharmaja, dan Bharatayudha karya Mpu Sedah yang kemudian diselesaikan oleh Mpu Panuluh.
- Zaman Majapahit I memiliki karya sastra Negarakertagama karangan Mpu Prapanca tentang raja-raja Singasari dan raja-raja Majapahit. Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular.
- Zaman Majapahit II memiliki karya sastra kitab Pararaton dan Bubhuksah. Kitab Pararaton berisi kisah tentang mitos dari Ken Arok sampai akhir Majapahit. Sementara itu, Bhubuksah berisi kisah tentang dua bersaudara yang mencapai kesempurnaan.
7. Penjelasan mengenai tiang bertulis di Kutai dan batu bertulis dari Tarumanegara adalah sebagai berikut:
- Tiang bertulis di Kutai. Pada lembah sungai Mahakam di Kalimantan Timur, ditemukan tujuh buah tugu batu yang digambarkan sebagai yupa, tempat mengikat hewan-hewan yang akan dipersembahkan. Pada tugu-tugu batu ini, tertulis sajak- sajak dalam bahasa sansekerta yang mengisyaratkan persembahan besar-besaran. Persembahan ini utamanya terdiri atas hewan ternak, tetapi terdapat pula binatang lain, seperti kuda yang diberikan kepada para Brahmana sebagai balas jasa atas kehadiran mereka dalam ritual tersebut sebagai wakil dari Raja Mulawarman. Tulisan pada tiang-tiang ini menunjukkan waktu penulisannya, yakni pada pertengahan kedua abad ke-4. Namun, sebuah geonologi yang terdapat di dalamnya menunjukkan bahwa kerajaan tersebut kemungkinan telah berdiri satu abad lebih awal.
- Batu bertulis dari Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara yang berada di Jawa Barat berkembang di bawah kepemimpinan Raja Purnawarman pada abad ke-5. Nama raja ini terdapat dalam sejumlah batu bertulis yang salah satunya ditemukan dalam sebuah batu besar yang terdapat di tengah-tengah aliran sungai. Bekas telapak kaki sang raja pada batu ini mungkin sebagai tanda yang menandai daerah taklukkan atau wilayah kekuasaannya. Pada tulisan dalam prasasti itu, Raja Purnawarman membandingkan bekas telapak kakinya dengan bekas telapak kaki Wisnu, dewa dalam ajaran Hindu. Sebuah batu menunjukkan bekas telapak kaki gajah milik raja yang diduga didatangkan dari Sumatera mengingat sejak zaman Prasejarah tidak ditemukan gajah liar di Pulau Jawa. Peninggalan Purnawarman yang paling penting dan utama adalah pembangunan saluran air ke arah timur laut Jakarta, yang barangkali bertujuan untuk mencegah banjir.
8. Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia terbagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
- Fase pertama adalah fase historiografi tradisional yang meliputi penulisan babad dan hikayat. Beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi penulisan sejarah yang cukup penting dan biasanya tidak terpisah dari sastra sejarah. Pada zaman Hindu- Buddha, penulisan sejarah umumnya bersifat istanasentris, kepentingan dan keinginan raja sangat menentukan isi tulisan. Masalah yang menjadi objek perhatian saat itu adalah masalah-masalah pemerintahan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam pemerintahan ditulis pada batu besar yang disebut dengan nama prasasti.
- Fase kedua adalah fase historiografi kolonial. Pada masa kolonial, penulisan peristiwa sejarah lebih bertujuan untuk memperkokoh kekuasaan mereka di Indonesia. Sebaliknya, di kalangan rakyat Indonesia, tulisan-tulisan sejarah yang dibuat dapat berperan dalam membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Hal ini memberikan corak tersendiri terhadap penulisan sejarah masa pergerakan nasional Indonesia.
- Fase ketiga adalah fase historiografi nasional. Pada masa kemerdekaan, penulisan bertujuan agar perjalanan sejarah bangsa menuju kemerdekaan benar-benar dapat dipahami. Dengan ini, diharapkan bangsa Indonesia terdorong untuk mengisi kemerdekaan. Sekitar tiga belas tahun sesudah Indonesia merdeka, historiografi modern Indonesia dimulai. Sejak proklamasi kemerdekaan, historiografi nasional terbagi atas tiga tahap atau gelombang. Pertama, gelombang dekolonisasi sejarah dengan menggantikan model pendekatan Nederlando-sentris dengan pendekatan Indonesia-sentris. Kedua, gelombang pemanfaatan ilmu sosial dalam sejarah yang dipelopori oleh Sartono Kartodirdjo. Ketiga, gelombang reformasi sejarah, berupa pelurusan terhadap hal-hal yang kontroversial dalam sejarah yang ditulis semasa Soeharto berkuasa.
9. Tradisi masyarakat prasejarah dalam bidang mata pencaharian, awalnya adalah tatanan perekonomian masyarakat prasejarah lebih tergantung pada aktivitas berburu dan mengumpulkan makanan. Kemudian, gaya hidup ini lambat laun berubah menjadi aktivitas bercocok tanam dengan sitem pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin dan umur.
10. Sebuah kisah dapat dikatakan sebagai gosip sejarah (historical gossip) karena inti kisah ini sebenarnya merupakan fakta tertentu yang diselimuti berbagai unsur dimensi magis religius sebagaimana yang mereka percayai. Selain itu, fakta tersebut dituturkan dengan berbagai tambahan sesuai dengan selera penuturnya. Itulah sebabnya kisah ini dikatakan sebagai gosip sejarah (historical gossip).




• Penilaian Portofolio tentang pendapat dan alasan-alasan mengenai lima unsur tradisi dan sistem kepercayaan manusia di dalam struktur dan pola kehidupan leluhur Anda!

Format Penilaian Portofolio

Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi
Pengantar
Menunjukkan dengan tepat isi karangan/laporan penelitian, kesimpulan maupun rangkuman. Untuk peta, skema, dan lukisan, mempersiapkan bahan-bahan.
Isi
Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil karangan/laporan penelitian, kesimpulan, dan rangkuman dengan tepat. Menjabarkan peta dan skema sesuai dengan tema yang diajukan. Melukis sesuai dengan wujud benda yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan karangan/hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian, kesimpulan, rangkuman, peta, skema, dan lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1


Bumiayu, ...........................2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran



H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 9
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian
Sejarah
Indikator : Mendeskripsikan langkah-langkah dalam penelitian sejarah
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan langkah-langkah pemilihan topik
• Mendeskripsikan langkah-langkah heuristik
• Mendeskripsikan langkah-langkah verifikasi
• Mendeskripsikan langkah-langkah interpretasi
• Mendeskripsikan langkah-langkah historiografi
B. Materi Pembelajaran
• Pemilihan topik
• Heuristik
• Verifikasi
• Interpretasi
• Historiografi
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas unjuk kerja
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru mengadakan tanya jawab mengenai salah satu topik penelitian sejarah.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan materi langkah-langkah dalam penelitian sejarah dengan menggunakan peta konsep (hal 64).
• Guru memberikan contoh topik-topik penelitian sejarah.
• Siswa menganalisis kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada saat interpretasi (hal 75 – 76).
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
• Peserta didik mencari artikel tentang sejarah kemudian membuat karangan analitis mengenai topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan kesalahan dalam artikel tersebut (Aktivitas hal 80). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA – ESIS (hal 63 – 80)
• Peta konsep
• OHP
• Internet
F. Penilaian
• Portofolio dalam bentuk karangan analitis mengenai mengenai topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan kesalahan dalam artikel (Aktivitas hal 80).

Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi
Pengantar
Menunjukkan dengan tepat isi karangan/laporan penelitian, kesimpulan maupun rangkuman. Untuk peta, skema, dan lukisan, mempersiapkan bahan-bahan.
Isi
Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil karangan/laporan penelitian, kesimpulan, dan rangkuman dengan tepat. Menjabarkan peta dan skema sesuai dengan tema yang diajukan. Melukis sesuai dengan wujud benda yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan karangan/hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian, kesimpulan, rangkuman, peta, skema, dan lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Bumiayu, ...........................2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran



H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 10
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian
Sejarah
Indikator : - Mendeskripsikan sumber sejarah, bukti, dan fakta sejarah
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan sumber sejarah
• Mendeskripsikan bukti sejarah
• Mendeskripsikan fakta sejarah

B. Materi Pembelajaran
• Sumber sejarah
• Bukti sejarah
• Fakta sejarah

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas peta konsep

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru mengajukan gambar naskah proklamasi (hal 81) dan bertanya kepada siswa mengenai makna dari naskah tersebut.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan materi sumber, bukti, dan fakta sejarah (hal 80 - 83).
• Guru memberikan contoh sumber, bukti, dan fakta sejarah.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
• Mengerjakan tugas individu mencari sebuah fakta sejarah dari artikel atau internet dan menentukan apakah fakta sejarah tersebut termasuk fakta mental atau fakta sosial dalam bentuk uraian analitis (Aktivitas hal 83).

E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA – ESIS (hal 80 – 83)
• Peta konsep
• OHP
• Internet

F. Penilaian
• Portofolio dalam bentuk karangan analitis mencari sebuah fakta sejarah dari artikel atau internet dan menentukan apakah fakta sejarah tersebut termasuk fakta mental atau fakta sosial (Aktivitas hal 83).

Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi
Pengantar
Menunjukkan dengan tepat isi karangan/laporan penelitian, kesimpulan maupun rangkuman. Untuk peta, skema, dan lukisan, mempersiapkan bahan-bahan.
Isi
Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil karangan/laporan penelitian, kesimpulan, dan rangkuman dengan tepat. Menjabarkan peta dan skema sesuai dengan tema yang diajukan. Melukis sesuai dengan wujud benda yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan karangan/hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian, kesimpulan, rangkuman, peta, skema, dan lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Bumiayu, ...........................2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran



H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---






RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 11
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian
Sejarah
Indikator : - Mendeskripsikan jenis sejarah ekonomi, politik, sosial,
dan kebudayaan
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan jenis sejarah ekonomi
• Mendeskripsikan jenis sejarah politik
• Mendeskripsikan jenis sejarah sosial
• Mendeskripsikan jenis sejarah kebudayaan

B. Materi Pembelajaran
• Sejarah ekonomi
• Sejarah politik
• Sejarah sosial
• Sejarah kebudayaan

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas laporan penelitian

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru menayangkan transparansi peta konsep mengenai aspek penelitian sejarah dan menanyakan pendapat siswa mengenai aspek-aspek tersebut.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan pengertian sejarah ekonomi, politik, sosial, dan kebudayaan.
• Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penelitian studi pustaka singkat mengenai sejarah ekonomi, politik, sosial, dan kebudayaan.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
• Menyelesaikan laporan hasil penelitian.

E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA – ESIS (hal 83 – 88)
• Peta konsep
• OHP
• Internet

F. Penilaian

Format Penilaian Laporan Penelitian

Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi
Pengantar
Menunjukkan dengan tepat laporan penelitian
Isi
Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil penelitian dengan tepat. Hal-hal yang ditemukan dalam penelitian


Penutup Memberikan kesimpulan hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam penelitian
Orisinalitas karangan Penelitian merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan, dan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1



Bumiayu, ...........................2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran



H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---








RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 12
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian
Sejarah
Indikator : Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar dalam penelitian
sejarah lisan
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mendeskripsikan wawancara dalam sejarah lisan
• Mendeskripsikan sejarah lisan sebagai metode, sumber, dan peluang
• Mendeskripsikan sikap kritis terhadap narasumber

B. Materi Pembelajaran
• Wawancara dalam sejarah lisan
• Sejarah lisan sebagai metode, sumber, dan peluang
• Sikap kritis terhadap narasumber

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru mengajukan pertanyaan mengenai pengertian wawancara.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan pengertian wawancara dalam sejarah lisan (hal 89).
• Siswa membaca peluang-peluang yang diberikan oleh sejarah lisan bagi pengembangan substansi penulisan sejarah (hal 91 – 92).
• Bersama-sama melakukan tanya jawab mengenai kritik narasumber.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
• Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan ditugaskan untuk mencari sebuah fenomena atau berita yang berasal dari narasumber sejarah lisan. Siswa membuat uraian analitis tentang kredibilitas nara sumber dan isi kisah atau fenomena tersebut dalam bentuk portofolio (Aktivitas hal 94). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA – ESIS (hal 89 – 94)
• Peta konsep
• OHP
• Internet
• Tape recorder
• Daftar pertanyaan wawancara
F. Penilaian
• Portofolio dalam bentuk karangan analitis mengenai fenomena atau yang berasal dari narasumber sejarah lisan (Aktivitas hal 94).

Format Penilaian Portofolio
Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi
Pengantar
Menunjukkan dengan tepat isi karangan/laporan penelitian, kesimpulan maupun rangkuman. Untuk peta, skema. dan lukisan, mempersiapkan bahan-bahan.
Isi
Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil karangan/laporan penelitian, kesimpulan, dan rangkuman dengan tepat. Menjabarkan peta dan skema sesuai dengan tema yang diajukan. Melukis sesuai dengan wujud benda yang telah ditentukan.
Penutup Memberikan kesimpulan karangan/hasil penelitian
Struktur/logika penulisan Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian, kesimpulan, rangkuman, peta, skema, dan lukisan merupakan hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
Jumlah

Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Bumiayu, ...........................2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran


H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NO: 13
SMA : SMA ISLAM T. HUDA BUMIAYU
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian
Sejarah
Indikator : Mengidentifikasi peristiwa, peninggalan sejarah, dan
monumen peringatan bersejarah
Alokasi Waktu : 1x45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
• Mengidentifikasi peristiwa, peninggalan sejarah, dan monumen peringatan bersejarah
B. Materi Pembelajaran
• Mengidentifikasi peristiwa, peninggalan sejarah, dan monumen peringatan bersejarah
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi guru memperlihatkan gambar monumen Pancasila Sakti dan foto pembacaan naskah Proklamasi (hal 95) dan siswa ditugaskan untuk memberi komentar.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan materi peristiwa, peninggalan sejarah, dan monumen peringatan bersejarah (hal 94 – 96).
• Bersama-sama melakukan tanya jawab mengenai peristiwa, peninggalan sejarah, dan monumen peringatan bersejarah.
3. Kegiatan Penutup
• Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
• Evaluasi dengan mengerjakan soal pilihan ganda (hal 98 – 100 no. 1 – 20 dan hal 101 – 105 no. 1 – 50) dan soal uraian (hal 100 no. 1 – 10 dan hal 106 no. 1 - 15).
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS
• Buku sumber Sejarah SMA – ESIS (hal 94 – 106)
• Peta konsep
• OHP
• Internet
F. Penilaian
Penilaian Tes tertulis : - Pilihan ganda hal 98 – 100 no. 1 – 20 dan hal 101 – 105 no. 1 –
50 (skor 1 s/d 70)
- Uraian hal 100 no. 1 – 10 dan hal 106 no. 1 - 15
(skor setiap soal benar 2 tetapi bila mendekati 1)
Kunci Jawaban
A.

1. a
2. a
3. d
4. b
5. a
6. c
7. d
8. b
9. a
10. c
11. b
12. c
13. a
14. b
15. a
16. a
17. d
18. a
19. b
20. a

B.
1. Langkah penelitian sejarah pertama, pemilihan topik, kedua heuristik, ketiga verifikasi atau kritik sejarah dan keabsahan sumber, keempat interpretasi, dan kelima historiografi.
2. Topik yang dipilih haruslah bernilai, orisinil, praktis, dan memiliki kedekatan emosional dan kedekatan intelektual dengan peneliti. Dan bagi pemula dalam pemilihan topik yang harus diperhatikan adalah pertanyaan dimana, siapa, kapan, dan bagaimana.
3. Sumber sejarah adalah, bahan yang dijadikan rujukan dalam penulisan sejarah. Dari bahan dan berdasarkan urutannya, sumber terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder. Fakta sejarah adalah olahan data yang telah di hasilkan melalui proses verifikasi dan interpretasi. Bukti sejarah adalah, peninggalan sebuah peristiwa atau kejadian yang dapat berbentuk tertulis atau tidak tertulis.
4. Kesalahan dalam pemilihan topik adalah, pertama kesalahan baconian yang menganggap tanpa teori, konsep, ide, paradigma, praduga, hipotesis, atau generalisasi penelitian tetap dapat dilaksanakan. Kedua kesalahan terlalu banyak pertanyaan, dalam penelitian sejarah ada beberapa hal yang tidak boleh ditanyakan sekaligus hal ini akan membuyarkan fokus dalam penelitian. Ketiga kesalahan pertanyaan yang bersifat dikotomi, bahwa seorang peneliti sejarah tidak boleh berpikir bahawa hanya ada dua plikihan yaitu hitam dan putih.
5. Yang diperhatikan dalam memeriksa otensitas sumber adalah,
- kesesuaian tanggal dengan isi dokumen.
- menyelidiki tinta yang dipakai apakah komposisi kimia tinta anakronistis.
- mengidentifikasi pengarang dan tulisan tangan, tanda tangan, material, dan jenis huruf yang digunakan.
- menyelidiki apakah dalam dokumen tersebut ada langgam bahasa yang tidak anakronistis.
- menyelidiki apakah referensi peristiwa dengan tanggal didokumen bersifat anakronistis.
6. Jenis sejarah, a. Sejarah ekonomi, merupakan studio tentang usaha manusia untuk meyediakan batang dan jasa. b. Sejarah politik, sebuah studi tentang kegiatan politik atau kenegaraan suatu negara. c. Sejarah sosial, ilmu yang meneliti masyarakat secara total dan global dengan tema sosial yang membawa perubahan pada kurun waktu tertentu.d. Sejarah kebudayaan, sejarah kebudayaan merupakan pendahulu dari bermacam penulisan sejarah.
7. Kesalahan dalam melakukan interpretasi
- kesalahan membedakan alasan, sebab, kondisi, dan motivasi. Karena keempat hal ini memiliki perbedaan makana yang tipis.
- kesalahan pos hoc, proper hoc. Setelah ini maka ini. Kesalahan ini terjadi ketika sejarawan menunjukan bahwa peristiwa A lebih dulu dari peristiwa B.
- Kesalahan reduksionisme. Kesalahan ini dapat dihindari dengan menyederhanakan gejala-gejala yang sebenarnya kompleks.
- kesalahan pluralisme yang berlebihan. Kesalahan ini muncul ketika sejarawan mencoba menghindari reduksionisme.
8. Prinsip dasar penelitian sejarah lisan adalah metode wawancara. Metode ini sudah dikenal sejak lama, sejak zaman romawi, Herodotus telah menggunakan teknik ini. Ä°a mengajukan pertanyaan silang kepada narasumber tentang suatu peristiwa sejarah.
9. Hubungan antara peristiwa sejarah dengan peninggalan adalah setiap peristiwa sejarah terjadi pasti meninggalkan benda-benda yang mengingatkan orang tentang peristiwa tersebut. Peninggalan tersebut menjadi bukti sejarah yang disebut sebagai benda peninggalan sejarah. Selain meninggalkan benda-benda bersejarah, suatu peristiwa dapat pula di kenang dan di abadikan dalam sebuah monumen peringatan bersejarah, biasanya monumen ini dibangun untuk menyampaikan pesan dan makna dari peristiwa sejarah tersebut.
10. Sejarah lisan dapat digunakan sebagai metode, sumber sejarah, dan peluang untuk mengembangkan substansi dari penulisan sejarah. Sebagai metode, sejarah lisan dengan jelas dan tepat melukiskan peristiwa sejarah yang terjadi. Sejarah lisan juga dapat dengan cermat menggambarkan kandungan emosional penutur sejarah. Sebagai sumber, sejarah lisan menyediakan sumber untuk penelitian sejarah dalam bentuk tape atau transkrip. Sebagai peluang, sejarah lisan dapat mengembangkan substansi penulisan sejarah.
Evaluasi Semester I
A.

1. d
2. c
3. d
4. a
5. b
6. b
7. e
8. a
9. d
10. c
11. e
12. a
13. d
14. d
15. b
16. d
17. d
18. c
19. a
20. b
21. e
22. a
23. c
24. e
25. a
26. c
27. e
28. a
29. d
30. b
31. d
32. b
33. a
34. a
35. c
36. b
37. d
38. e
39. c
40. c
41. b
42. a
43. c
44. b
45. c
46. b
47. b
48. b
49. c
50. c


B.
1. Colingwood berpendapat bahwa sejarah merupakan ilmu atau suatu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang masalah tindakan manusia pada masa lalu. Jawaban diperoleh dari interpretasi bukti sejarah dan dari self knowledge manusia.
2. Kegunaan sejarah dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertama, secara intrinsik dengan menerapkannya sebagai sebuah ilmu, menyatakan pendapat, dan profesi. Kedua, sejarah digunakan secara ekstrinsik dengan menjadikan sejarah sebagai pendidikan moral, politik, penalaran, dan lain-lain.
3. Folklore pada masyarakat daerah berfungsi sebagai sistem proyeksi, sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga kebudayaan, sebagai alat pendidikan anak, serta sebagai alat pemaksa dan penegas norma-norma agar dapat dipatuhi oleh masyarakat.
4. Sejarah sebagai peristiwa, tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah, sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai peristiwa sejarah jika peristiwa tersebut dapat dikaitkan dengan peristiwa lain dan menjadi bagian dari sebuah proses dalam dinamika historis. Sejarah sebagai kisah, merupakan narasi yang disusun berdasarkan memori, kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian yang terjadi di masa lalu, ada pengaruh kepentingan dari siapa yang menuturkan kisah itu sehingga sejarah sebagai kisah lebih bersifat subjektif. Sejarah sebagai ilmu, sejarah dianggap sebagai ilmu karena sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia. Sejarah sebagai seni, karena dalam penulisan sejarah diperlukan intuisi, emosi, dan gaya bahasa dalam menyampaikan fakta sejarah.
5. Kesalahan dalam pemilihan topik adalah, pertama, kesalahan baconian yang menganggap tanpa teori, konsep, ide, paradigma, praduga, hipotesis, atau generalisasi penelitian tetap dapat dilaksanakan. Kedua, kesalahan terlalu banyak pertanyaan, dalam penelitian sejarah ada beberapa hal yang tidak boleh ditanyakan sekaligus, hal ini akan membuyarkan fokus dalam penelitian. Ketiga, kesalahan pertanyaan yang bersifat dikotomi, bahwa seorang peneliti sejarah tidak boleh berpikir hanya ada dua pilihan yaitu hitam dan putih.
6. Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia terbagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
- Fase pertama adalah fase historiografi tradisional yang meliputi penulisan babad dan hikayat. Beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi penulisan sejarah yang cukup penting dan biasanya tidak terpisah dari sastra sejarah. Pada zaman Hindu-Buddha, penulisan sejarah umumnya bersifat istanasentris, kepentingan dan keinginan raja sangat menentukan isi tulisan. Masalah yang menjadi objek perhatian saat itu adalah masalah-masalah pemerintahan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam pemerintahan ditulis pada batu besar yang disebut dengan nama prasasti.
- Fase kedua adalah fase historiografi kolonial. Pada masa kolonial, penulisan peristiwa sejarah lebih bertujuan untuk memperkokoh kekuasaan mereka di Indonesia. Sebaliknya, di kalangan rakyat Indonesia, tulisan-tulisan sejarah yang dibuat dapat berperan dalam membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Hal ini memberikan corak tersendiri terhadap penulisan sejarah masa pergerakan nasional Indonesia.
- Fase ketiga adalah fase historiografi nasional. Pada masa kemerdekaan,penulisan bertujuan agar perjalanan sejarah bangsa menuju kemerdekaan benar-benar dapat dipahami. Dengan ini, diharapkan bangsa Indonesia terdorong untuk mengisi kemerdekaan. Sekitar tiga belas tahun sesudah Indonesia merdeka, historiografi modern Indonesia dimulai. Sejak proklamasi kemerdekaan, historiografi nasional terbagi atas tiga tahap atau gelombang. Pertama, gelombang dekolonisasi sejarah dengan menggantikan model pendekatan Nederlando-sentris dengan pendekatan Indonesia-sentris. Kedua, gelombang pemanfaatan ilmu sosial dalam sejarah yang dipelopori oleh Sartono Kartodirdjo. Ketiga, gelombang reformasi sejarah, berupa pelurusan terhadap hal-hal yang kontroversial dalam sejarah yang ditulis semasa Soeharto berkuasa.
7. Sistem kepercayaan pada masayarakat prasejarah di ndonesia berpusat pada pemujaan terhadap roh nenek moyang yang diyakini hidup dan dapat mempengaruhi hidup mereka. Pemujaan terhadap roh nenek moyang dilakukan dengan tujuan agar arwah nenek moyang mereka dapat hidup tenang di alam baka. Masyarakat prasejarah memberikan persembahan untuk para arwah nenek moyang mereka, mendoakan dan agar nenek moyang mereka dapat memberikan kesejahteraan bagi anak-cucu yang ditinggalkan. Sedangkan dalam sistem pengetahuan, masyarakat prasejarah telah menggunakan alat-alat sederhana untuk membantu dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya pada zaman holosen, alat-alat dari batu lebih bervariasi bentuk dan kegunaannya. Semakin lama alat-alat yang digunakan oleh masyarakat purba semakin baik.
8. Sumber sejarah adalah, bahan yang dijadikan rujukan dalam penulisan sejarah. Dari bahan dan berdasarkan urutannya sumber terdiri dari sumber primer dan sumber skunder. Fakta sejarah adalah olahan data yang telah di hasilkan melalui proses verifikasi dan interpretasi. Bukti sejarah adalah, peninggalan sebuah peristiwa atau kejadian yang dapat berbentuk tertulis atau tidak tertulis.
9. Yang dimaksud dengan prinsip dasar penelitian sejarah adalah langkah-langkah dalam melakukan penelitian sejarah yaitu pertama, pemilihan topik, kedua heuristik, ketiga verifikasi atau kritik sejarah dan keabsahan sumber, keempat interpretasi, dan kelima historiografi.
10. Dalam penafsiran atau interpretasi sejarah sengaja atau tidak pasti dipengaruhi oleh subjektifitas peneliti. Seorang sejarawan meberikan tafsiran agar data yang diperolehnya dapat berbicara. Sejarawan yang jujur akan mencantumkan data dan keterangan dari mana data tersebut didapatkan. Sehingga oranglain dapat melihat kemabali dan menafsirkan ulang data tersebut. Subjektifitas membuat interpretasi sejarah berdasarkan topik yang sama dapat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh latar belakang dan sudut pandang masing-masing sejarawan.
11. Periodisasi merupakan pengklasifikasian peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahapan atau pembabakan tertentu. Periodisasi dalam penulisan sejarah tergantung pada jenis penulisan sejarah yang akan dilakukan. Periodisasi dapat dilakukan berdasarkan perkembangan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, dan agama. Sedangkan kronologi adalah, ilmu untuk menentukan waktu terjadinya suatu peristiwa dan tempat peristiwa tersebut secara tepat berdasarkan urutan waktu. Tujuan kronologi adalah untuk menghindari anakronisme atau kerancuan waktu dalam sejarah.
12. Karena dengan mempelajari sejarah kita akan mampu memahami, menilai, dan mengambil keputusan secara lebih cermat dan bijaksana.
13. Peristiwa dikatakan sebagai peristiwa sejarah apabila mengandung objektivitas. Objektivitas sejarah sebagai peristiwa terletak pada fakta yang berkaitan dengan peristiwa yang benar-benar terjadi. Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang abadi karena peristiwa tersebut tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa. Peristiwa sejarah juga bersifat unik karena hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang kembali secara persis. Peristiwa sejarah juga merupakan peristiwa yang penting karena peristiwa itu mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang banyak.
14. Sejarah membicarakan manusia dari segi waktu. Dalam waktu, ada empat hal yang perlu diperhatikan, yakni perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan. Artinya, sejarah melihat perkembangan masyarakat dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Sejarah juga melihat kesinambungan yang terjadi dalam suatu masyarakat. Misalnya, kolonialisme merupakan kelanjutan dari patrimonialisme. Sejarah juga melihat perubahan yang terjadi di dalam masyarakat yang biasanya disebabkan oleh pengaruh dari luar.
15. Heuristik atau pengumpulan informasi mengenai topik penelitian sejarah lazimnya dilakukan oleh sejarawan dengan menelaah berbagai buku referensi, bahan-bahan arkeologis, epigrafis, numismatis, dokumen resmi, dan dokumen-dokumen pribadi.


Bumiayu, ...........................2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran



H. Tasripin, S.Pd Drs. Harun Nurosid
NIP. 132279333 NIP. ---







Silahkan baca juga artikel di bawah ini...



Widget by Hoctro | Jack Book

Tidak ada komentar:

Posting Komentar